Sadarilah jangan mencari...
By comank At Monday, December 17, 2018 0
“Sadarilah Jangan Mencari”
Om namah Shiva Ya. Jangan Mencari Hyang Widhi. Tetapi bagaimana ? “Sadarilah”. Brahman, itu. Menyadari Shankara jauh lebih mudah dari pada mencari. Guru guru suci, menyatakan jauh lebih sulit mencari Tuhan. Makanisme mencari, ujung- ujung nya harus menemukan yang dicari itu. Pencarian itu sendiri disadari perlu proses panjang. Sebab, Ada vasana, samskara , belum lagi hadangan dari manusia sakti, mahluk sakti lainnya, si Kala, si Mara , si Maya. Contoh, Brahmarishi Wiswamitra, hingga akhirnya mencapai Anugerah Gayatri Mantra, perlu perjungan beribu ribu tahun. Kejatuhan berulang kali harus dijalani. Namun, hebatnya kebangkitan juga terus mengiringi rasa jengah dirinya tuk mewujudkan kesadaran tertinggi. Setelah beribu ribu tahun, perjuangan Raja Wiswamitra, akhirnya terwujud dengan ditapak “Brahmarishi” yang merupakan seniornya Brahmarishi Wasistha. Setelah itu lah Wiswamitra itu memperoleh anugerah luar biasa, Gayatri Mantram, yang merupakan bait pertama mantra Tri Sandya kita. Jika, mencari Shiva Mahadewa itu memang sangat sulit. Lalu bagaimana solusinya?? Jadi, menurut Sad Guru , dengan “Menyadari” Maheswara hal itu jauh lebih mudah dibandingkan mencari Paramashiva. Sebab, Tuhan itu bukan saja senantiasa berada di Hrdaya kita, dalam wujud Atma, Shiva, Omkara, Svalingga, Kasih. Juga, di samping kiri, atas, bawah, pokoknya Hyang Widhi dalam nama Brahman, memenuhi segenap alam ini. Shiva Mahadewa, sumber segala ciptaan ini terindentifikasi secara inmanen- melekat. Jadi, dengan terus menyadari hakekat, keberadaan dan identitas Mahadewa, maka akan lebih mudah merealisasikannya. “Menyadari” itu jauh lebih gampang dibanding dengan “Mencari”. Karena itu, sadarilah selalu Tuhan, dimanapun berada dan kapanpun dengan pilihan nama Tuhan yang diagungkan, bisa omkara/ sabda brahma, atau pranawa. Bisa juga yang lainnya Shiva, Shivoham, Linggam, Brahman, Krishna, Ganesh, Rama, Narayana, Acintya, Hyang Widhi, termasuk gayatri mantra dan juga Mahawakya kita. Sarwa nama sahasra nama yang mana saja boleh dipilih. Dengan japa, dyana, atma vicara, total surrender, seva, abhiseka lingga, shivahoma, bhajan, dll maka dengan kesadaran diri secara lebih kuat,pelan pelan secara gradual pasti akan terwujud. Sadari lah Hyang Wenang itu, bukan lagi dicari jauh jauh, ribet, apalagi dengan avidya, maka pasti implikasinya sangat sangat berat. Sebab, Hyang Widhi sejatinya ada di Pura dalam diri kita, di lingga sarira kita, kita selalu ajak kemana mana. Tat asthu svaha om Kham Brah. Acharya Rishi Sadhu Giriramananda.
Sumber: whatapp group
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comentários:
Post a Comment